Emas Masih Naik

28/02/2011 09:01

Survei: Emas Masih Naik

Jumat, 25 Februari 2011 17:28 WIB
Emas, yang kini diperdagangan dekat rekor, mungkin lanjutkan kenaikan akibat kerusuhan Libya dan kekhawatiran inflasi akan dongkrak permintaan logam mulia sebagai alternative investasi. 16 dari 20 trader, investor, dan analis yang disurvei Bloomberg katakan emas akan lanjutkan kenaikan minggu depan. Empat responden prediksi penurunan harga. Emas cetak rekor tertinggi $1430 pada bulan Desember 2010.

"Kerusuhan Libya dan potensi penyebaran ke wilayah Afrika Utara dan Timur Tengah merupakan pemicu reli emas," ujar Jim Pogoda, trader Mitsubishi International. Libya kini dilanda kerusuhan setelah demonstran berhasil gulingkan presiden di Tunisia dan Mesir. Penentang pimpinan Libya Muammar Qaddafi kini kuasai wilyah timur, yang kaya minyak. Sementara itu, Qaddafi perketat penjagaan di ibukota Tripoli, gunakan tank untuk blokir jalan raya dan pasukan keamanan untuk serang penduduk.


Harga minyak Nymex telah tembus $100 per barel untuk pertama kalinya dalam dua tahun. "Situasi di Libya ciptakan kegelisahan atas pasokan minyak, yang pada akhirnya akan memicu inflasi," kata James Moore, analis TheBullionDesk.com. Investor membeli emas sebagai hedging terhadap inflasi.